Selasa, 28 November 2017

Tulisan 2 - Meningkatkan karakter untuk persiapan dunia kerja

Cara meningkatkan SoftSkill dalam Dunia Kerja

Soft skills sangat penting untuk dimiliki setiap orang, dalam hal ini khususnya siswa, karena nantinya mereka akan berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat luas setelah menamatkan studinya. Apabila siswa mempunyai soft skills yang baik maka dia akan dapat membawa diri dengan baik dalam pergaulannya, baik dalam berfikir, bertindak dan berucap. Soft skill merupakan keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain maupun dirinya sendiri. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi lulusan berbasis soft skills sangat dibutuhkan. Apabila hal ini tercapai maka kebutuhan para pengguna lulusan perguruan tinggi di dunia kerja yang berorientasi produktivitas tinggi akan terpenuhi. Selain itu perbaikan karakter bangsa melalui profesionalisme di segala bidang bisa terpenuhi. Dengan demikian bisa meningkatkan kesiapan kita dalam menghadapi persaingan di pasar bebas. Hal ini bisa dicapai dengan pengaplikasian soft skill ke dalam perkuliahan.

Kebutuhan untuk memasuki dunia kerja penting dipersiapkan sebelum mahasiswa dinyatakan lulus. Tidak hanya berbekal hardskill atau ilmu yang diajarkan selama perkuliahan, tuntutan dunia kerja juga mewajibkan pencari kerja untuk memiliki softskill yang mumpuni seperti interpersonal skill (komunikasi, negosiasi, persuasi dan lainnya). Semua jenis softskill  itu penting. Dunia kerja sendiri identik dengan team work, kepemimpinan, emosional manajemen, dan mengenali emosi orang lain menjadi hal yang harus dikuasai.  Untuk itu, attitude perlu tetap dijaga. Attitude memiliki porsi yang cukup besar dalam penilaian yang dilakukan oleh departemen sumber daya manusia. Tidak dipungkiri kemampuan teknis dalam pekerjaan penting, namun tanpa sikap yang baik tidak ada alasan yang kuat bagi perusahaan untuk mempertahankan pekerjanya.

Soft skill ialah istilah dalam sosiologi yang menerangkan tentang EQ  ( Emotonal Intellegence Quotient ) seseorang.  Softskill bisa juga diartikan suatu karakter atau bakat dari seorang individu yang  dan telah ditanamkan sejak kecil . Softskill dapat dikategorikan sebagai kehidupan sosial , komunikasi , bertutur bahasa , kebiasaan ,  keramahan dan optimasi

Kemampuan individu dalam berhubungan dengan orang lain atau disebut interpersonal skills , dan kemampuan individu untuk mengatur dirinya sendiri untuk unjuk kerja secara maksimal atau disebut intrapersonal skills.
INTRAPERSONAL SKILL , contohnya :
1.      Transforming Character  ( transformasi karakter )
2.      Transforming Beliefs ( transformasi keyakinan )
3.      Change management ( manajemen perubahan )
4.      Stress management  ( stress manajemen )
5.      Time management ( manajemen waktu )
6.      Creative thinking processes ( proses berpikir kreatif )
7.      Goal setting & life purpose ( penetapan tujuan dan tujuan hidup )
8.      Accelerated learning techniques ( belajar teknik dipercepat )

INTERPERSONAL SKILL , contohnya :
1.      Communication skills ( ketrampilan komunikasi )
2.      Relationship building ( membangun hubungan )
3.      Motivation skills ( ketrampilan motivasi )
4.      Leadership skills ( ketrampilan kepemimpinan )
5.      Self-marketing skills ( ketrampilan pemasaran diri )
6.      Negotiation skills  ( ketrampilan negosiasi )
7.      Presentation skills ( ketrampilan presentasi )
8.      Public speaking skills ( ketrampilan berbicara di depan umum )

Cara meningkatkat softskill , yaitu :
1.      Learning by doing. Soft skill bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman dalam dunia kerja/berorganisasi.
2.      Berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain.
3.      Mengikuti pelatihan-pelatihan / seminar tentang manajemen.

Kemampuan softskill diatas, sebetulnya masuk dalam kecerdasan emosional yang menurut definisi adalah Kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, Kemampuan memotivasi diri, Kemampuan mengendalikan diri/ mengelola emosi pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain (Daniel Goleman). Ada lima kecedasan emosial yang dibutuhkan didunia kerja sekarang ini, yaitu :

1.      Kesadaran Emosional , yang meliputi kedewasaan emosi dalam  pengambilan keputusan yang win-win solution.
2.      Pengelolaan Emosional (pengedalian diri) yang meliputi kemampuan kepekaan, sabar dan  tabah dalam menjalankan tugas.
3.      Motiovasi Diri, yang meliputi  kemampuan berpikir positif, ulet dan pantang menyerah
4.      Empati pada Sesama  ; yang meliputi kemampuan memahami, merasakan, peduli, hangat, akrab dan kekeluargaan
5.      Ketrampilan Sosial , yang meliputi kemampuan bermusyawarah, bekerjasama, kepentingan umum/tim)

Oleh karena itu individu harus memiliki pengetahuan yang memadai dan belajar memahami diri sendiri dan apa pengaruhnya terhadap orang lain dan kepribadian orang lain, dan peningkatan karakter harus lebih percaya diri agar mampu bekerja sama dalam tim atau kelompok kerja di dunia kerja.



Senin, 13 November 2017

Tugas 3. Pemanfaatan Komunikasi Bisnis dalam IT pada iklan Bukalapak versi “Nego Cincai BUKALAPAK”

Pemanfaatan Komunikasi Bisnis dalam IT pada iklan Bukalapak versi “Nego Cincai BUKALAPAK”

Seiring dengan kemajuan teknologi, hal tersebut membawa banyak manfaat yang sangat berguna bagi kemajuan dan kesejahteraan kehidupan manusia. Salah satu bukti nyata tentang kemajuan teknologi sangat terasa di bidang IT atau teknologi informasi.Teknologi dan informasi merupakan salah satu aspek dalam kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan. Hal tersebut sangat penting karena menunjang setiap kegiatan manusia dalam berbagai bidang yang ditekuninya seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dll. Salah satu bidang dalam kehidupan manusia yang tidak bisa dipisahkan dari kemajuan teknologi dan informasi adalah bidang bisnis. Para pelaku bisnis sangat merasakan manfaat IT yang sangat besar dalam kehidupan mereka. Berikut ini adalah beberapa kegunaan IT dalam bidang bisnis :

- Munculnya peluang bisnis baru yakni E-Business.
Dengan kemajuan teknologi dan informasi, hal tersebut mendorong beberapa orang untuk menciptakan beberapa inovasi yang sangat menguntungkan dan bisa dijadikan sebagai ranah bisnia yang sangat menguntungkan bagi semua orang. Salah satu bukti nyata bisnis baru yang merupakan pemanfaatan kemajuan teknologi dan informasi adalah Google. Google merupakan salah satu contoh dari E-Commerce atau E-Business. E-Business merangkap berbagai hal seperti teknologi jaringan, lowongan pekerjaan, layanan customer, dll. Google merupakan sebuah bukti nyata dimana search engine tersebut banyak digunakan oleh semua orang dan memudahkan semua orang dalam mencari sesuatu di internet. Hal yang paling penting adalah, Google meraup banyak keuntungan dari hal tersebut.

- Memperluas Pangsa Pasar.
Salah satu manfaat IT dalam bidang bisnis adalah memperluas pangsa pasar. Dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi, para pelaku bisnis dapat memantau beberapa daerah yang berprofit tinggi dan bisa dijadikan lahan untuk meraup keuntungan demi keberlangsungan bisnis yang mereka lakukan. Contohnya, Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri dari banyak SDM yang mencapai angka ratusan juta. Hal ini menarik para pelaku bisnis besar untuk mengepakkan sayap dan memproduksikan bisnisnya ke Indonesia. Hal tersebut menjadi salah satu contoh dalam upaya para pelaku bisnis dalam memperluas usaha bisnisnya.

- Mengurangi biaya produksi dan operasional.
Kemajuan teknologi dapat membantu setiap perusahaan dalam mengurangi biaya produksi dan juga mengurangi operasional. Hal tersebut bisa terlihat dari setiap perusahaan yang menggunakan mesin dalam melakukan pekerjaannya. Hal tersebut dapat membantu setiap perusahaan dalam mengurangi biaya produksinya sehingga mereka bisa mencapai prinsip ekonomi dimana mereka dapat mendapatkan keuntungan yang besar dengan hanya mengelurkan pengeluaran yang sedikit. Manfaat IT yang lainnya yaitu mengurangi operasional setiap perusahaan sehingga hal ini dapat menambah jumlah produksi setiap perusahaan dalam memproduksi barang produksinya. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi setiap perusahaan terutama bagi mereka yang sudah menerapkan teknologi yang canggih dalam perusahaannya

- Mempermudah proses komunikasi dan monitoring setiap karyawan.
Manfaat IT yang terakhir bagi dunia bisnis adalah mempermudah proses komunikasi dan monitoring setiap karyawan yang bekerja. Untuk proses komunikasi, setiap karyawan tidak perlu lagi repot-repot datang ke ruang rapat dan berkumpul bersama. Mereka bisa melakukan teleconference untuk saling berkomunikasi mengenai beberapa ide. Hal ini membuat rapat menjadi lebih praktis dan menyenangkan tanpa perlu jauh-jauh datang ke tempat rapat. Selain itu, hal tersebut juga bisa digunakan untuk mengawasi kinerja para karyawan. Sang pemimpin perusahaan bisa tetap mengawasi kinerja karyawan dalam perusahaannya dengan memakai beberapa metode seperti metode komunikasi dengan mangaer dari perusahaan tersebut.

Bukalapak.com adalah e-commerce online marketplace yang bertujuan memberdayakan usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia dengan menjual produk-produk UKM secara online. Sejak didirikan pada tahun 2010, kini Bukalapak telah menjadi e-commerce besar yang paling berkembang di Asia Tenggara, dengan pertumbuhan penjualan 20 persen perbulan.

Dengan jumlah 150 ribu lebih Pelapak (UKM) yang telah bergabung, Bukalapak telah berhasil menjadi marketplace yang mampu mengumpulkan kelompok penjual di Indonesia dan menjadi online marketplace terbesar di Indonesia (menurut ComScore). Kemudian setelah didirikan, Bukalapak mengalami kemajuan pesat dalam kurun waktu 3 tahun sejak didirikan pada 2011, menurut pendiri bukalapak, Ahmad Zaky, Ia bermimpi untuk menjadikan Bukalapak sebagai sarana online marketplace yang aman dan menjanjikan di masa depan. Bukalapak hadir mewadahi sektor usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia untuk tumbuh berkembang melalui internet.

Ia yakin bahwa peluang e-commerce sangat terbuka lebar. Setiap orang dapat bergabung serta menjadi penjual dan pembeli secara gratis. Baginya berjualan di toko fisik membutuhkan investasi besar, seperti biaya sewa toko. Nah, pengeluaran semacam itu dapat dipangkas apabila berjualan melalui internet. Bukalapak.com telah memiliki 150.000 penjual. Produk yang dijual pun sangat beragam, mulai dari elektronik, makanan hingga produk fashion. Bukalapak mencoba mendorong masyarakat Indonesia untuk mampu melihat dan menciptakan peluang usahanya masing-masing dengan menggunakan internet. Namun tidak terhenti disitu saja, bukalapak mencoba membuka fitur baru yaitu Negosiasi, tentu di kalangan jual beli online belum bisa negosiasi atau harga yang diberikan yaitu terlalu mahal sehingga ada orang yang tidak jadi beli, oleh karena itu, bukalapak sendiri mencoba membuat fitur baru yaitu Nego. Iklan Bukalapak terbaru ini muncul pada bulan Januari 2017 kemarin, nama iklannya adalah Nego Cincai Bukalapak. Iklan ini bertujuan untuk memperkenalkan fitur baru dari Bukalapak yaitu nego. Di tengah-tengah iklan, ada penjelasan dari Bukalapak tentang bagaimana caranya melakukan nego, hal ini sangat membantu masyarakat untuk jual beli online di Bukalapak dan mendorong masyarakat untuk menggunakan fitur nego di Bukalapak.





Selasa, 17 Oktober 2017

Tugas 2. Komunikasi Persuasif

https://www.youtube.com/watch?v=jVG-BoBAKq4

Iklan ini didukung oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan properti dibantu oleh Transmedia. Iklan ini terbentuk dari beberapa efek samping orang yang merokok. layanan masyarakat tentang Merokok diatas menceritakan tentang efek dari orang-orang yang merokok. Maka orang-orang yang merokok menjadi target utama. Iklan tersebut diperankan oleh beberapa orang yang telah terkena efek dari rokok, diantaranya terkena penyakit stroke, kanker tenggorokan, kanker paru-paru, dan penyakit buerger (kehilangan anggota tubuh lain). Untuk penyakit stroke sendiri terlihat 2 pemeran, yaitu sepasang suami istri dimana suaminya sudah tidak bisa berbuat apapun hanya terbaring lemas di tempat tidur tak berdaya dengan mimic wajah yang datar sambil memakan makanan yang disuapi oleh istrinya. Berikutnya yaitu kanker tenggorokan, efek dari bahaya merokok yang kedua ini adalah kehilangan pita suara, terlihat jelas dalam cuplikan tersebut yg diperankan oleh Robby Indra Wahyuda dengan usia 27 tahun sedang mengganti pipa yang dibuat untuk menyumbat tenggorokannya karena telah berlubang pasca operasi pita suara. Berikutnya kanker paru-paru, dalam cuplikan video tersebut diperankan oleh Ranap Simatupang 43 tahun, hanya bisa terbaring lemas di kasur sambil memegang dada tanda sesak nafas atau sakit di bagian paru-parunya, dan mungkin sudah tidak bisa berbuat apapun.  Dan video terakhir memperlihatkan seseorang yang terkena penyakit buerger, dimana setidaknya ada sedikit kulit yang terkelupas atau membusuk.


Dipandang dari sudut komunikatif, menurut diri penulis pribadi sudah sangat komunikan kepada penonton bahwa dampak bahaya merokok dapat dialami oleh siapapun termasuk orang yang tidak merokok sekalipun (pasif). Terlihat jelas kalimat akhir menggambarkan bahwa penyampaian kalimat “penyakit apa yang akan menimpamu jika merokok?” menurut penulis sangat membantu untuk orang-orang yang hendak akan mencoba rokok atau yang telah merokok untuk berhenti merokok. Jadi bisa dikatakan target utama iklan ini adalah mereka yang sudah merokok, atau mereka yang hendak merokok. Dan bisa juga dikatakan mereka yang merokok tanpa ada batasan umur pasti. Menurut saya iklan ini sangat membantu sekali.

Minggu, 01 Oktober 2017

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF BAIK FORMAL MAUPUN INFORMAL

Penulisan 1
KOMUNIKASI BISNIS


Komunikasi Formal
Komunikasi disebut formal atau resmi dipandang dari segi jalur, pelaku, tujuan, dan bentuknya. Komunikasi formal dilakukan oleh lembaga formal. Komunikasi formal adalah komunikasi yang dilakukan dalam lingkup lembaga resmi, melalui jalur garis perintah, berdasarkan struktur lembaga, oleh pelaku yang berkomunikasi sebagai petugas lembaga dengan status masing-masing, dengan tujuan untuk menyampaikan pesan yang berkaitan dengan kepentingan dinas dan bentuk resmi yang berlaku pada lembaga resmi pada umumnya.  

Komunikasi Informal
Komunikasi Informal adalah komunikasi dari atas kebawah atau sebaliknya yang mengalir di luar rantai perintah formal lembaga. Komunikasi itu tidak dilakukan orang secara resmi sebagai petugas berdasarkan jabatan yang dipegang, pangkat yang dipunyai, dan status dalam lembaga, tetapi sebagai manusia yang bekerja dalam lembaga. Bentuk yang diambil dalam komunikasi itu tidak resmi yang berlaku dalam lembaga resmi dan cara-cara resmi. Seperti komunikasi formal, komunikasi itu dapat tertulis atau elektronik, tetapi yang lebih baik adalah lisan.


Kesimpulan:
Dari kedua contoh komunikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi memenuhi kebutuhan social orang untuk berhubungan dengan orang lain atau dengan kelompok atau lembaga lembaga. Dimana komunikasi formal harus dilakukan apabila kita berada pada ruang lingkup lembaga resmi. Dan komunikasi informal yaitu komunikasi yang dapat kita lakukan oleh rekan kerja yang notaben nya tidak berada pada rantai formal lembaga, komunikasi informal maka kita secara tidak langsung dapat mempererat hubungan antar individu karna komunikasi ini bersifat santai dan ringan tidak seperti komunikasi formal.




Referensi:

Contoh Bentuk Komunikasi Bisnis

Tugas 1. KOMUNIKASI BISNIS

Pada dasarnya, ada dua bentuk dasar komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Masing-masing dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut.
1.      Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain baik secara tertulis maupun lisan. Bentuk komunikasi verbal ini memiliki struktur yang teratur dan terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai dengan baik. Contohnya seperti membuat dan mengirim surat kepada pihak lain, berdiskusi dalam suatu kerja tim, melakukan wawancara kerja, dan lain-lain.

2.      Komunikasi Nonverbal

Bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi nonverbal. Menurut teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata, mereka telah menggerakkan gerakan-gerakan tubuh, bahasa tubuh sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Contohnya seperti mengerutkan dahi seperti sedang berfikir keras, asbak diatas meja tamu untuk menunjukkan bahwa tamu diperbolehkan merokok, menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak atau keheranan, dan lain-lain.


Kesimpulan:
Komunikasi verbal dan nonverbal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dalam arti. kedua bahasa tersebut bekerja bersama-sama untuk menciptakan suatu makna.




Referensi:


Kamis, 15 Juni 2017

PELANGGARAN ETIKA BISNIS

Silahkan cek video kami, jangan lupa like dan share
 https://youtu.be/Bndmx0J5x0U

Selasa, 02 Mei 2017

Analisis Produk Helm I

ANALISIS PRODUK HELM I





Individu:

Nama:
Muhammad Jaka Firdaus - 17214380


















ANALISIS PRODUK HELM I

 A. SEJARAH & PRODUK HELM I

  Helm adalah alat yang digunakan untuk melindungi kepala. Helm sangat penting bagi keselamatan pengguna roda dua, oleh karena itu PT. X berusaha memproduksi helm dengan kualitas produk dan proses yang mengedepankan keamanan dan didukung oleh kualitas bahan dasar terbaik yang telah melalui uji standar yang ketat sesuai dengan standar nasional dan internasional yang berlaku.
  Brand I Helmet pertama kali diluncurkan pada tahun 1996. Positioning helm I Helmet ditujukan untuk kalangan bikers dan hobbies, sampai pada kalangan professional untuk motocross dan touring. Dari segi produk I Helmet diarahkan untuk para pemakai motocross, Hi End Open Face, Medium to High End Modular (flip up) system dan juga Medium High End Full face. I Helmet dilengkapi dengan removable comfort padding dan juga size fitting dari berbagai ukuran terkecil S hingga ukuran yang terbesar XXL. Tahun 2010 INK Helmet berkomitment akan menjadi sponsor resmi Super cross and Motocross National final: Denny Orlando, Farhan Hendro, dan Irwan Ardiansyah
 
B. PEMASARAN PRODUK

1. Price
Helm I menjadi suatu perlengkapan dan kebutuhan dalam menggunakan kendaraan bermotor, tingkat kebutuhan akan  helm I cukup tinggi. Dengan keadaan seperti ini konsumen tidak langsung meningkatkan harga setinggi-tingginya, harga helm I sendiri bervariasi mulai dari harga Rp 1.050.000,- sampai dengan Rp 245.000,-. Dengan harga yang bervariasi seperti ini maka semua orang bisa membelinya baik dia itu dari golongan atas maupun bawah yang mereka benar-benar menginginkan keselamatan saat berkendara motor di jalan.
Memang harga helm I ini tidak semahal helm-helm lain yang harganya sampai jutaan rupiah seperti helm AGV, Arai, Nolan yang harganya sangat mahal contoh pada helm AGV yang bertipe GP Tech Rossi Five Continents hargaya Rp 7.000.000,- yang mampu membelinya hanya kalangan atas dan penikmat otomotif motor yang menginginkan tampil keren.
2. Promotion
Aspek penting lainnya adalah mengenai promosi dari produk. Bagaimana suatu produk akan dikenalkan ke pasar agar pelanggan tergerak untuk membelinya. Salah satu cara berpromosi efektif adalah dengan beriklan. Untuk mendapatkan efektifitas beriklan sebaiknya dilakukan pemilihan media iklan yang benar-benar cocok dengan karakter target pasar dari produk. Pada helm I ini sudah banyak sekali promosi-promosi yang dapat kita lihat secara langsung. Misalnya pada iklan televise yang sudah menyiarkan keunggulan helm I dari pada helm yang lainnya. Apa lagi di media internet, kita bisa secara langsung melihat produk helm ini apa saja keunggulannya.
3. Placement
Tidak kalah penting adalah mengenai dimana produk tersebut yang akan ditawarkan tersebut mudah ditemukan oleh target pasar yang dituju. Tempat penjualan Helm I adalah tempat yang dekat jalan raya ataupun pusat kota yang sering di lalui oleh kendaraan karena dengan tempat yang begitu sangatlah setrategis. Mislanya seperti di “widodo motor sport” yang berpusat di Jl. Sunan Kudus 235 B Kudus. Toko penjualan helm INK di toko ini cukup pesat karena jalan yang setrategis dan juga meenyedakan suku cadang motor yang cukup lengkap.


C. DISTRIBUSI PRODUK

PT. X memiliki jalur distribusi tersendiri untuk memasarkan produknya. Produk Tarakusuma Indah, akan didistribusikan secara langsung ke gerai modern seperti , Carrefour , dan Giant . hal ini akan membuat keaslian helm tetap terjamin.

D. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

PT. X mempunyai 750 orang karyawan dengan total kapasitas produksi helm yang mencapai lebih dari 2 juta unit per tahun, dengan berbagai pilihan model, warna dan corak/grafis yang inovatif. Untuk menjaga proses produksi dan kemudahan kerja bagi para karyawan kami, tersedia beberapa fasilitas seperti armada bis untuk mengantar dan membawa para pegawai sampai tepat di depan pabrik kami.

Kesimpulan:

 Dari proses produksi, pemasaran,  distribusi serta sumber daya manusia yang diungkapkan oleh perusahaan dalam laporan tahunannya , dapat disimpulkan bahwa perusahaan tidak melakukan Immoral maupun Ammoral dalam etika bisnisnya. Perusahaan juga tidak terlibat sengketa apapun yang diperkarakan, dan tidak juga meelakukan tindakan yang merugikan pihak internal (tenaga kerja) dan eksternal (konsumen).

Budaya Organisasi di Perusahaan


BUDAYA ORGANISASI DI PERUSAHAAN




 Kelompok 5
Nama Kelompok:
1.     Desi Arina P                  (12214742)
2.     Devita Euodia                (12214852)
3.     Mufidah Zahra               (16214872)
4.     M Jaka Firdaus              (17214380)
5.     M Aulia Pratama           (16214906)
6.     Nurul Khotimah            (18214280)


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan bergulirnya waktu yang menuntut banyak perubahan, banyak organisasi saat ini merasa perlu untuk mengubah budaya perusahaan guna menjamin kelangsungan hidupnya atau untuk memperoleh keuntungan yang lebih kompetitif. Hal ini sering didorong oleh kenyataan bahwa budaya yang telah ada kadang tidak lagi mampu memperbaiki keadaan masa datang seperti yang dibutuhkan organisasi. Kekuatan-kekuatan dalam lingkungan eksternal organisasi dapat mengisyaratkan kebutuhan perubahan budaya, misalnya dengan adanya persaingan yang makin tajam dalam suatu lingkungan industri menuntut perubahan budaya organisasi untuk senantiasa mampu merespon keinginan konsumen dengan lebih cepat. 
Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya, karena pada dasarnya organisasi merupakan bentuk perserikatan dari manusia untuk mencapai tujuan bersama dimana di dalamnya terdapat aktifitas, oleh karena itu organisasi perlu memiliki karyawan yang berkualitas serta mempunyai semangat dan loyalitas yang tinggi. Semangat dan loyalitas yang tinggi dipengaruhi oleh kemampuan pegawainya serta budaya organisasi yang ada, untuk itu perlu adanya peningkatan kemampuan pegawai dan pembentukan budaya organisasi yang baik sesuai dengan kebutuhan karyawan.
Tenaga kerja atau sumber daya manusia merupakan faktor yang mutlak diperlukan dalam suatu organisasi, baik pada instansi pemerintah, perusahaan-perusahaan atau usaha-usaha sosial untuk mendapatkan suatu balas jasa/imbalan tertentu. Tenaga Kerja dapat diartikan sebagai buruh, karyawan, pekerja, pegawai, pada hakekatnya mempunyai maksud yang sama. Manajemen sumber daya manusia merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas manusia, dengan memperbaiki sumber daya manusia, meningkatkan pula kinerja dan daya hasil organisasi, sehingga dapat mewujudkan karyawan yang memiliki disiplin dan kinerja yang tinggi diperlukan pula peran yang besar dari pimpinan organisasi. Dalam meningkatkan kinerja karyawan diperlukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan memperhatikan kebutuhan dari para karyawan, diantaranya adalah terbentuknya budaya organisasi yang baik dan terkoordinasi.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
  1. Apakah pengertian dari budaya organisasi?
  2. Apa saja teori-teori mengenai budaya organisasi?
  3. Apakah dimensi-dimensi budaya organisasi?
  4. Apa manfaat dan peranan budaya organisasi di perusahaan?
  5. Bagaimana cara karyawan mempelajari budaya organisasi?










BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Budaya Organisasi
Robbins (1996) memberi pengertian budaya organisasi antara lain sebagai:
  1. Nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi.
  2. Falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan.
  3. Cara pekerjaan dilakukan di tempat itu.
  4. Asumsi dan kepercayaan dasar yang terdapat di antara anggota organisasi.
Dari sudut pandang karyawan, budaya memberi pedoman bagi karyawan akan segala sesuatu yang penting untuk dilakukan. Sejumlah peran penting yang dimainkan oleh budaya perusahaan adalah:
1. Membantu pengembangan rasa memiliki jati diri bagi karyawan.
2. Dipakai untuk mengembangkan keterkaitan pribadi dengan organisasi.
3. Membantu stabilitas organisasi sebagai suatu sistem sosial.
4. Menyajikan pedoman perilaku sebagai hasil dari norma perilaku yang sudah dibentuk.
Budaya organisasi yang terbentuk, dikembangkan, diperkuat atau bahkan diubah, memerlukan praktik yang dapat membantu menyatukan nilai budaya anggota dengan nilai budaya organisasi. Praktik tersebut dapat dilakukan melalui induksi atau sosialisasi, yaitu melalui transformasi budaya organisasi. Sosialisasi organisasi merupakan serangkaian aktivitas yang secara substantif berdampak kepada penyesuaian aktivitas individual dan keberhasilan organisasi, antara lain komitmen, kepuasan dan kinerja. Beberapa langkah sosialisasi yang dapat membantu dan mempertahankan budaya organisasi adalah melalui seleksi calon karyawan, penempatan, pendalaman bidang pekerjaan, penialian kinerja, dan pemberian penghargaan, penanaman kesetiaan pada nilai-nilai luhur, perluasan cerita dan berita, pengakuan kinerja dan promosi. Berbagai praktik di atas dapat memperkuat budaya organisasi dan memastikan karyawan yang bekerja sesuai dengan budaya organisasi memberikan imbalan sesuai dukungan yang dilakukan. Sosialisasi yang efektif akan menghasilkan kepuasan kerja, komitmen organisasi, rasa percaya diri pada pekerjaan, mengurangi tekanan serta kemungkinan keluar dari pekerjaan. Beberapa hal yang dapat dilakukan organisasi untuk mempertahankan organisasi adalah menyusun asumsi dasar, menyatakan dan memperkuat nilai yangdiinginkan dan menyosialisasikan melaui contoh.
B. Teori Budaya Organisasi
Terdapat tiga asumsi yang mengarahkan pada teori budaya organisasiyaitu:
1.      Angota-anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan perasaan yang dimiliki bersama mengenai realitas organisasi, yang berakibat pada pemahaman yang lebih baik mengenai nilai-nilai sebuah organisasi.
Asumsi yang pertama berhubunan dengan pentingya orang di dalam kehidupan organisasi. Secara khusus, individu saling berbagi dalam menciptakan dan mempertahankan realitas.Individu-individu ini mencakup karyawan, supervisor, dan atasan. Pada inti dari asumsi ini adalah yang dimiliki oleh organisasi. Nilai adalah standar dan prinsip-prinsip dalam sebuah buadanya yangmemiliki nilai intrinsik dari sebuah budaya. Nilai menunjukkan kepada anggota organisasi mengenai apa yang penting. Orang berbagi dalam proses menemukan nilai-nilai perusahaan. Menjadi anggota dari sebuah organisasi membutuhkan partisipasi aktif dalam organisasi tersebut. Makna dari simbol-simbol tertentumisalnya, mengapa sebuah perusahaan terus melaksanakan wawancara terhadap calon karyawan ketika terdapat sebuah rencana pemutusan hubungan kerja besar- besarandikomunikasikan baik oleh karyawan maupun oleh pihak manajemen. Makna simbolik dari menerima karyawan baru ketika yang lainnya dipecat tidak akan dilewatkan oleh pekerja yang cerdik; mengapa memberikan uang pada karyawan baru ketika yang lama kehilangan pekerjan mereka? Karyawan memberikan kontribusi dalam pembentukan budaya organisasi. Perilaku merekasangatlah penting dalam menciptakan dan pada akhirnya mempertahankan realitas organisasi.
2. Penggunaan dan intepretasi simbol sangat penting dalam budaya orgaisasi.
Realitas organisasi juga sebagiannya ditentukan oleh simbol-simbol, dan ini merupakan asumsi kedua dari teori ini. Perspektif ini menggaris bawahi pengguanaan simbol di dalam organisasi. Simbol merupakan representasi untuk makna. Angota-angota . organisasi menciptakan, menggunakan, danmengintrepetasikan simbol setiap hari. Simbol-simbol ini sangat penting bagi budaya perusahaan. Simbol-simbol mencakup komunikasi verbal dan nonverbal di dalam organisasi. Seringkali, simbol-simbol ini mengkomunikasikan nilai-nilai organisasi. Simbol dapat berupa slogan yang memiliki makna. Sejauh mana simbol-simbol ini efektif bergantung tidak hanya pada media tetapi bagaimana karyawan perusahaan mempraktikannya.
3.      Budaya bervariasi dalam organisasi-organisasi yang berbeda, dan interpretasi tindakan dalam budaya ini juga beragam
Asumsi yang ketiga mengenai teori budaya organisasi berkaitan dengan keberagaman budaya organisasi. Sederhana, budaya organisasi sangat bervariasi. Persepsi mengenai tindakan dan aktivitas di dalam budaya-budaya ini juga seberagam budaya itu sendiri.
C. Dimensi Budaya Organisasi
Terdapat banyak dimensi yang membedakan budaya. Dimensi inimempengaruhi perilaku yang dapat mengakibatkan kekeliruan pemahaman, ketidakepakatan, atau bahkan konflik. Konsep budaya pada awalnya berasal dari lapangan antropologi dan mendapat tempat pada awal perkembangan ilmu perilaku organisasi. Dimensi-dimensi yang digunakan untuk membedakan budaya.
Organisasi, menurut Robbins (1996) ada tujuh karakteristik primer yang secara bersama-sama menangkap hakikat budaya organisasi, yaitu:
  1. Inovasi dan pengambilan resiko.
  2. Perhatian ke hal yang rinci.
  3. Orientasi hasil.
  4. Orientasi Orang.
  5. Orientasi Tim.
  6. Keagresifan.
  7. Kemantapan.
Luthan (1998) menyebutkan sejumlah karakteristik yang penting dari budaya organisasi, yang meliputi:
  1. Aturan-aturan perilaku Yaitu bahasa, terminologi, dan ritual yang biasa dipergunakan oleh anggota organisasi.
  2. Norma Adalah standar perilaku yang menjadi petunjuk bagaimana melakukan sesuatu. Lebih jauh di masyarakat kita kenal adanya norma agama, norma susila, norma sosial, norma adat, dll.
  3. Nilai-nilai dominan Adalah nilai utama yang diharapkan dari organisasi untuk dikerjakan oleh para anggota, misalnya tingginya kualitas produk, rendahnya tingkat absensi, tingginya produktivitas dan efisiensi, serta tingginya disiplin kerja.
  4. Filosofi Adalah kebijakan yang dipercaya organisasi tentang hal-hal yang disukai para karyawan dan pelanggannya, seperti “Kepuasan Anda adalah harapan Kami”.
  5. Peraturan-peraturan Adalah aturan yang tegas dari organisasi. Pegawai baru harus mempelajari peraturan ini agar keberadaannya dapat diterima dalam organisasi.
  6. Iklim Organisasi Adalah keseluruhan “perasaan” yang meliputi hal-hal fisik, bagaimana para anggota berinteraksi dan bagaimana para anggota organisasi mengendalikan diri dalam berhubungan dengan pelanggan atau pihak luar organisasi.
Hofsede (dalam Gibson, 1996) mengemukakan empat dimensi budaya, yaitu:
  1. Penghindaran atas ketidakpastian
Adalah tingkat dimana anggota masyarakat merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian dan ambiguitas. Perasaan ini mengarahkan mereka untuk mempercayai kepastian yang menjanjikan dan untuk memelihara lembaga- lembaga yang melindungi penyesuaian.
  1. Maskulin vs feminim
Tingkat maskulinitas adalah kecenderungan dalam masyarakat akan prestasi, kepahlawanan, ketegasan, dan keberhasilan materiil. Feminitas berarti kecenderungan akan kesederhanaan, perhatian pada yang lemah, dan kualitas hidup.
  1. Individu vs kebersamaan
Individualisme adalah kecenderungan dalam kerangka sosial dimana individu dianjurkan untuk menjaga diri sendiri dan keluarganya. Kolektivisme berarti kecenderungan dimana individu dapat mengharapkan kerabat, suku, atau kelompok lainnya melindungi mereka sebagai ganti atas loyalitas mutlak yang mereka berikan.
  1. Jarak kekuasaan
Adalah ukuran dimana anggota suatu masyarakat menerima bahwa kekuasaan dalam lembaga atau organisasi tidak didistribusikan secara merata. Selanjutnya budaya organisasi dapat ditemukan dalam tiga tingkatan, yaitu:
a. Artefak
Pada tingkat ini budaya bersifat kasat mata tetapi seringkali tidak dapat diartikan, misalnya lingkungan fisik organisasi, teknologi, dan cara berpakaian. Analisis pada tingkat ini cukup rumit karena mudah diperoleh tetapi sulit ditafsirkan.
b. Nilai
Nilai memiliki tingkat kesadaran yang lebih tinggi daripada artefak. Nilai ini sulit diamati secara langsung sehingga untuk menyimpulkannya seringkali diperlukan wawancara dengan anggota organisasi yang mempunyai posisi kunci atau dengan menganalisis kandungan artefak seperti dokumen.

c. Asumsi dasar
Merupakan bagian penting dari budaya organisasi. Pada tingkat ini budaya diterima begitu saja, tidak kasat mata dan tidak disadari. Asumsi ini merupakan reaksi yang bermula dqari nilai-nilai yang didukung. Bila asumsi telah diterima maka kesadaran akan menjadi tersisih. Dengan kata lain perbedaan antara asumsidengan nilai artefak terletak pada apakah nilai-nilai tersebut masih diperdebatkan dan diterima apa adanya atau tidak.
Tahap-tahap pembentukan atau pembangunan budaya organisasi dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
  1. Seorang (biasanya pendiri) datang dengan ide atau gagasan tentang sebuah usaha baru.
  2. Pendiri membawa orang-orang kunci yang merupakan para pemikir, dan menciptakan kelompok inti yang mempunyai visi yang sama dengan pendiri.
  3. Kelompok inti memulai serangkaian tindakan untuk menciptakanorganisasi, mengumpulkan dana, menentukan jenis dan tempat usaha dan lain-lain yang relevan.
  4. Orang-orang lain dibawa ke dalam organisasi untuk berkarya bersama-sama dengan pendiri dan kelompok inti, memulai sebuah sejarah bersama.  Penghayatan akan nilai-nilai kerja atau hal lain yang penting.
  5. Ceritera-ceritera dan faktor-faktor organisasi yang menumbuhkan semangat dan kebanggan.
  6. Pengakuan dan promosi bagi karyawan yang berprestasi.
D.  MANFAAT DAN PERANAN BUDAYA PERUSAHAAN

1.         Manfaat Budaya Perusahaan
AB. Susanto (2002), mengemukakan manfaat yang diperoleh apabila budaya perusahaan itu dipahami dan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:

a.       Bagi Sumber Daya Manusia :
·           Memberikan arah atau pedoman berperilaku di dalam perusahaan. Dalam hal ini sumber daya manusia tidak dapat semena-mena bertindak atau berperilaku sekehendak hati, melainkan harus menyesuaikan diri dengan siapa dan dimana dia berada. 
·           Mempunyai kesamaan langkah dan visi di dalam melakukan tugas dan tanggungjawab, masing-masing individu dapat meningkatkan fungsinya dan mengembangkan tingkat interpedensi antar individu atau bagian yang saling melengkapi dalam kegiatan usaha perusahaan. 
·           Mendorong sumber daya manusia mencapai prestasi kerja atau produktivitas yang baik. Hal ini dapat dicapai apabila proses sosialisasi dapat dilakukan dengan tepat sasaran. 
·           Memiliki atau mengetahui secara pasti tentang karirnya di perusahaan sehingga mendorong mereka untuk konsisten dan tanggung jawab.

b.      Bagi Perusahaan :
·           Sebagai pedoman di dalam menentukan kebijakan yang berkenaan dengan ruang lingkup kegiatan intern perusahaan seperti tata tertib, administrasi, hubungan antar bagian, penghargaan prestasi sumber daya manusia, penilaian kinerja, dan lain-lain. 
·           Sebagai acuan dalam menyusun perencanaan perusahaan (corporate planning) yang meliputi pembentukan marketing plan, penentuan segmen pasar yang akan dikuasai, penentuan penempatan perusahaan yang akan dikuasai. 
·           Dapat membuat program-program pengembangan usaha dan pengembangan sumber daya manusia dengan dukungan penuh dari seluruh jajaran sumber daya manusia yang ada.

2.      Peranan Budaya Perusahaan
Dalam hidupnya, manusia dipengaruhi oleh budaya dimana dia berada, seperti nilai-nilai, keyakinan dan perilaku sosial/masyarakat yang kemudian menghasilkan budaya sosial atau budaya masyarakat. Hal yang sama juga akan terjadi bagi para anggota organisasi. Hal yang sama juga akan terjadi bagi para anggota organisasi dengan segala nilai, keyakinan,dan perilakunya dalam organisasi yang kemudian menciptakan budaya organisasi.
Wheelen dan Hunger (1986) secara spesifik mengemukakan sejumlah perananan penting yang dimainkan oleh budaya organisasi, yaitu :
a.         Membantu menciptakan rasa memilki jati diri bagi pekerja
b.        Dapat dipakai untuk mengembangkan keikatan pribadi dengan organisasi
c.         Membantu stabilisasi organisasi sebagai suatu sistem sosial
d.        Menyajikan pedoman perilaku, sebagai hasil dari norma-norma perilaku yang sudah terbetuk.

E. Cara Karyawan Mempelajari Budaya Perusahaan
Proses transformasi budaya oleh karyawan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
  1. Cerita
Cerita mengenai bagaimana kerasnya perjuangan pendiri organisasi di dalam memulai usaha sehingga kemudian menjadi maju seperti sekarang merupakan hal yang baik untuk disebarluaskan. Bagaimana sejarah pasang-surut perusahaan dan bagaimana perusahaan mengatasi kemelut dalam situasi tak menentu merupakan kisah yang dapat menodorong dan memotivasi karyawan untuk bekerja keras jika mereka mau memahaminya.

2. Ritual / Upacara-upacara
Semua masyarakat memiliki corak ritual sendiri-sendiri. Di dalam perusahaan, tidak jarang ditemui acara-acara ritual yang sudah mengakar dan menjadi bagian hidup perusahaan. Sehingga tetap dipelihara keberadaannya, contohnya adalah selamatan mulai musim giling di pabrik gula.
3. Simbol-simbol material
Simbol-simbol atau lambang-lambang material seperti pakaian seragam, ruang kantor dan lain-lain, atribut fisik yang dapat diamati merupakan unsur penting budaya organisasi yang harus diperhatikan sebab dengan simbol-simbol itulah dapat dengan cepat diidentifikasi bagaimana nilai, keyakinan, norma, danberbagai hal lain itu menjadi milik bersama dan dipatuhi anggota organisasi.
4.      Bahasa
Bahasa merupakan salah satu media terpenting di dalammentransformasikan nilai. Dalam suatu organisasi atau perusahaan, tiap bidang, divisi, strata atau semacamnya memiliki bahasa atau jargon yang khas, yang kadang-kadang hanya dipahami oleh kalangan itu sendiri. Hal ini penting karena untuk dapat diterima di suatu lingkungan dan menjadi bagian dari lingkungan, salah satu syaratnya adalah memahami bahasa yang berlaku di lingkungan itu. Dengan demikian menjadi jelas bahwa bahasa merupakan unsur penting dalam budaya perusahaan.










BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian-uraian di atas, pada bab ini dapat dikemukakan beberapa pokok kesimpulan sebagai berikut:
1.   Budaya perusahaan tidak muncul dengan sendirinya di kalangan anggota organisasi, tetapi perlu dibentuk dan dipelajari karena pada dasarnya budaya perusahaan adalah sekumpulan nilai dan pola perilaku yang dipelajari, dimiliki bersama, oleh semua anggota organisasi dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
2.   Budaya perusahaan sangat penting peranannya dalam mendukungterciptanya suatu organisasi atau perusahaan yang efektif. Secara lebih spesifik, budaya perusahaan dapat berperan dalam menciptakan jati diri, mengembangkan keikutsertaan pribadi dengan perusahaan dan menyajikan pedoman perilaku kerja bagi karyawan.