Cara meningkatkan SoftSkill dalam
Dunia Kerja
Soft
skills sangat penting untuk dimiliki setiap orang, dalam hal ini khususnya
siswa, karena nantinya mereka akan berinteraksi dan bersosialisasi dengan
masyarakat luas setelah menamatkan studinya. Apabila siswa mempunyai soft
skills yang baik maka dia akan dapat membawa diri dengan baik dalam
pergaulannya, baik dalam berfikir, bertindak dan berucap. Soft
skill merupakan keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain
maupun dirinya sendiri. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi lulusan
berbasis soft skills sangat dibutuhkan. Apabila hal ini tercapai maka kebutuhan
para pengguna lulusan perguruan tinggi di dunia kerja yang berorientasi
produktivitas tinggi akan terpenuhi. Selain itu perbaikan karakter bangsa
melalui profesionalisme di segala bidang bisa terpenuhi. Dengan demikian bisa
meningkatkan kesiapan kita dalam menghadapi persaingan di pasar bebas. Hal ini
bisa dicapai dengan pengaplikasian soft skill ke dalam perkuliahan.
Kebutuhan
untuk memasuki dunia kerja penting dipersiapkan sebelum mahasiswa dinyatakan
lulus. Tidak hanya berbekal hardskill atau ilmu yang diajarkan selama
perkuliahan, tuntutan dunia kerja juga mewajibkan pencari kerja untuk memiliki
softskill yang mumpuni seperti interpersonal skill (komunikasi, negosiasi,
persuasi dan lainnya). Semua jenis softskill
itu penting. Dunia kerja sendiri identik dengan team work, kepemimpinan,
emosional manajemen, dan mengenali emosi orang lain menjadi hal yang harus
dikuasai. Untuk itu, attitude perlu
tetap dijaga. Attitude memiliki porsi yang cukup besar dalam penilaian yang
dilakukan oleh departemen sumber daya manusia. Tidak dipungkiri kemampuan
teknis dalam pekerjaan penting, namun tanpa sikap yang baik tidak ada alasan
yang kuat bagi perusahaan untuk mempertahankan pekerjanya.
Soft
skill ialah istilah dalam sosiologi yang menerangkan tentang EQ ( Emotonal Intellegence Quotient )
seseorang. Softskill bisa juga diartikan
suatu karakter atau bakat dari seorang individu yang dan telah ditanamkan sejak kecil . Softskill
dapat dikategorikan sebagai kehidupan sosial , komunikasi , bertutur bahasa ,
kebiasaan , keramahan dan optimasi
Kemampuan
individu dalam berhubungan dengan orang lain atau disebut interpersonal skills
, dan kemampuan individu untuk mengatur dirinya sendiri untuk unjuk kerja
secara maksimal atau disebut intrapersonal skills.
INTRAPERSONAL
SKILL , contohnya :
1. Transforming
Character ( transformasi karakter )
2. Transforming
Beliefs ( transformasi keyakinan )
3. Change
management ( manajemen perubahan )
4. Stress
management ( stress manajemen )
5. Time
management ( manajemen waktu )
6. Creative
thinking processes ( proses berpikir kreatif )
7. Goal
setting & life purpose ( penetapan tujuan dan tujuan hidup )
8. Accelerated
learning techniques ( belajar teknik dipercepat )
INTERPERSONAL
SKILL , contohnya :
1. Communication
skills ( ketrampilan komunikasi )
2. Relationship
building ( membangun hubungan )
3. Motivation
skills ( ketrampilan motivasi )
4. Leadership
skills ( ketrampilan kepemimpinan )
5. Self-marketing
skills ( ketrampilan pemasaran diri )
6. Negotiation
skills ( ketrampilan negosiasi )
7. Presentation
skills ( ketrampilan presentasi )
8. Public
speaking skills ( ketrampilan berbicara di depan umum )
Cara
meningkatkat softskill , yaitu :
1. Learning
by doing. Soft skill bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman
dalam dunia kerja/berorganisasi.
2. Berinteraksi
dan melakukan aktivitas dengan orang lain.
3. Mengikuti
pelatihan-pelatihan / seminar tentang manajemen.
Kemampuan
softskill diatas, sebetulnya masuk dalam kecerdasan emosional yang menurut
definisi adalah Kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain,
Kemampuan memotivasi diri, Kemampuan mengendalikan diri/ mengelola emosi pada
diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain (Daniel Goleman). Ada lima
kecedasan emosial yang dibutuhkan didunia kerja sekarang ini, yaitu :
1. Kesadaran
Emosional , yang meliputi kedewasaan emosi dalam pengambilan keputusan yang win-win solution.
2. Pengelolaan
Emosional (pengedalian diri) yang meliputi kemampuan kepekaan, sabar dan tabah dalam menjalankan tugas.
3. Motiovasi
Diri, yang meliputi kemampuan berpikir
positif, ulet dan pantang menyerah
4. Empati
pada Sesama ; yang meliputi kemampuan
memahami, merasakan, peduli, hangat, akrab dan kekeluargaan
5. Ketrampilan
Sosial , yang meliputi kemampuan bermusyawarah, bekerjasama, kepentingan
umum/tim)
Oleh karena itu
individu harus memiliki pengetahuan yang memadai dan belajar memahami diri
sendiri dan apa pengaruhnya terhadap orang lain dan kepribadian orang lain, dan
peningkatan karakter harus lebih percaya diri agar mampu bekerja sama dalam tim
atau kelompok kerja di dunia kerja.