Selasa, 21 Oktober 2014

All About Love

Tugas Budaya Dasar 2
Sebenarnya sangat sulit untuk mengungkapkan kata-kata hati untuk materi ini apalagi tentang cinta haha… baiklah saya akan memulainya.
Manusia pada dasarnya tidak bisa terlepas dari hal yang melekat pada dirinya seperti hal nya cinta dan kasih.  Menurut kamus umum bahasa Indonesia, cinta adalah rasa sangat suka kepada ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Menurut saya, bentuk cinta yang harus saya lakukan bagi sesama yaitu dengan saling membatu dan tolong menolong antar manusia, saling menghargai antar sesama, dan tentunya saling menyayangi. Manusia dapat memiliki hak untuk hidup berkelompok dan berinteraksi dengan orang lain,karena pada dasarnya setiap manusia memiliki kemampuan dasar yang berbeda beda dan memliki ciri khas tersendiri yang dapat di jadikan pemenuhan kebutuhan hidup,manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat,selain itu juga diberikan yang berupa pemikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial,selain itu manusia diciptakan dari berbagai karakteristik bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling mengenal satu sama lain.
Menurut saya, bentuk cinta yang harus saya lakukan untuk Alam yaitu dengan tidak merusaknya dan mengotorinya. Karena alam adalah alam semesta yang diciptakan dan dikendalikan oleh tuhan yang semuanya diperlukan oleh manusia, kita sebagai manusia, kita harus menjaga dan merawat alam sebaik-baiknya, intinya kita harus menjaga alam lingkungan kita agar tidak rusak oleh tangan – tangan jahil yang tidak bertangung jawab. sebagai makhluk yang memiliki akal pikiran, sekaligus sebagai mandataris Tuhan dimuka bumi ini, untuk senantiasa menjaga, mengelola dan melestarikan alam, merupakan bentuk tanggung jawab yang telah diamanahkan, sehingga seluruh lapisan masyarakat bertanggung jawab menjaga lingkungan ini dari kerusakan.
Berikutnya adalah Rasa cinta terhadap tuhan yaitu selalu mensyukuri atas nikmat dan karunianya,kita sebagai makhluk ciptaannya kita harus patuh dan taat terhadap perintahnya seperti beribadah,membaca Al-quran maka tuhan akan sebaliknya akan cinta kepada kita yang menjalankannya perintahnya,dalam hati ada ketenangan,kedamaian,ketentraman,rasa simpati karna begitulah fungsi cinta terhadap tuhan. Barang siapa yang mencintai tuhannya,hal tersebut akan mempengaruhi jiwa,harta,dan amal perbuatannya,rasa cinta inilah yang telah membuat seorang hambanya hidup untuk tuhannya dan bukan untuk dirinya. Jadi hal – hal yang dikehendaki oleh tuhannya akan menjadi tujuan hidupnya dalam menjalani ketentuan tidak pernah mempersempit kebaikan – kebaikan yang ada di bumi hingga menciptakan manusia secara dengan tujuan untuk memenuhi berbagai dorongan menjaga diri dan keturunan. Manusia diciptakan untuk melaksanakan tugas terlebih penting dari semua semua itu dan telah diberikan sifat – sifat  dasar demi melaksanakan tugas tersebut
Cinta menurut kitab suci saya yaitu Al-Quran adalah Pada hakekatnya Cinta itu adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dengan apa yang diridhai Allah SWT, maka ia akan menjadi ibadah. Dan apabila sebaliknya, jika cinta itu tidak sesuai dengan ridha Allah SWT maka akan menjadi perbuatan maksiat (seperti yang terjadi pada zaman sekarang ini). Berarti jelas bahwa cinta adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya akan menjatuhkan kita ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah yaitu kesyirikan.
Islam menyeru kepada cinta, yaitu cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, cinta kepada Agama, cinta kepada aqidah, juga cinta kepada sesama makhluk, sebagaimana Allah menjadikan perasaan cinta antara suami istri sebagai sebagian tanda dan bukti kekuasaan-Nya, firman Allah SWT: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Ruum: 21)”.

Cinta Menurut Al Qur’an diantaranya yaitu:
1. CINTA MAWADDAH adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
2. CINTA RAHMAH adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih walaupun ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antara orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim ertinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.
3. CINTA MAIL adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedut seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4. CINTA SYAGHAF adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) boleh jadi seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyedari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, isteri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
5. CINTA RA’FAH yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak sanggup membangunkannya untuk sholat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut istilah ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini hukuman bagi penzina (Q/24:2).
6. CINTA SHOBWAH yaitu cinta buta, cinta yang mendorong kelakuan yang menyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut istilah ini ketika mengisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, “wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)”.
7. CINTA SYAUQ (RINDU), istilah ini bukan dari Al Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan Al Qur’an. Dalam surat Al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad :  ”wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu”. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab “Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin”, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, (hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi).
8. CINTA KULFAH yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut Al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, “la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)”.
        Contoh kasih sayang yang saya berikan kepada orang tua saya selama ini sulit dijelaskan dengan kata-kata hehe. Ya diantaranya saya hanya memberi kasih sayang yang kecil kepada mereka hanya sekedar berupa cium tangan untuk pergi dan pulang kampus, lalu membantu pekerjaan dirumah, dan sekedar mendoakan disela-sela sholat 5 waktu saya. Tetapi saya sadar kalau mereka telah merawat saya dari kecil, dan saya belum bisa membalas rasa kasih sayang mereka sepenuhnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar