Tugas
Budaya Dasar 2
Sebenarnya sangat sulit
untuk mengungkapkan kata-kata hati untuk materi ini apalagi tentang cinta haha…
baiklah saya akan memulainya.
Manusia
pada dasarnya tidak bisa terlepas dari hal yang melekat pada dirinya seperti
hal nya cinta dan kasih. Menurut kamus
umum bahasa Indonesia, cinta adalah rasa sangat suka kepada ataupun rasa sangat
kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayang
atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta kasih
hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Menurut saya,
bentuk cinta yang harus saya lakukan bagi sesama yaitu dengan saling membatu
dan tolong menolong antar manusia, saling menghargai antar sesama, dan tentunya
saling menyayangi. Manusia dapat memiliki hak untuk hidup berkelompok dan
berinteraksi dengan orang lain,karena pada dasarnya setiap manusia memiliki
kemampuan dasar yang berbeda beda dan memliki ciri khas tersendiri yang dapat
di jadikan pemenuhan kebutuhan hidup,manusia adalah makhluk sosial atau makhluk
bermasyarakat,selain itu juga diberikan yang berupa pemikiran yang berkembang
serta dapat dikembangkan dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk
sosial,selain itu manusia diciptakan dari berbagai karakteristik bersuku-suku
dan berbangsa-bangsa agar saling mengenal satu sama lain.
Menurut
saya, bentuk cinta yang harus saya lakukan untuk Alam yaitu dengan tidak
merusaknya dan mengotorinya. Karena alam adalah alam semesta yang diciptakan
dan dikendalikan oleh tuhan yang semuanya diperlukan oleh manusia, kita sebagai
manusia, kita harus menjaga dan merawat alam sebaik-baiknya, intinya kita harus
menjaga alam lingkungan kita agar tidak rusak oleh tangan – tangan jahil yang
tidak bertangung jawab. sebagai makhluk yang memiliki akal pikiran, sekaligus
sebagai mandataris Tuhan dimuka bumi ini, untuk senantiasa menjaga, mengelola
dan melestarikan alam, merupakan bentuk tanggung jawab yang telah diamanahkan,
sehingga seluruh lapisan masyarakat bertanggung jawab menjaga lingkungan ini
dari kerusakan.
Berikutnya
adalah Rasa cinta terhadap tuhan yaitu selalu mensyukuri atas nikmat dan
karunianya,kita sebagai makhluk ciptaannya kita harus patuh dan taat terhadap
perintahnya seperti beribadah,membaca Al-quran maka tuhan akan sebaliknya akan
cinta kepada kita yang menjalankannya perintahnya,dalam hati ada
ketenangan,kedamaian,ketentraman,rasa simpati karna begitulah fungsi cinta
terhadap tuhan. Barang siapa yang mencintai tuhannya,hal tersebut akan
mempengaruhi jiwa,harta,dan amal perbuatannya,rasa cinta inilah yang telah
membuat seorang hambanya hidup untuk tuhannya dan bukan untuk dirinya. Jadi hal
– hal yang dikehendaki oleh tuhannya akan menjadi tujuan hidupnya dalam
menjalani ketentuan tidak pernah mempersempit kebaikan – kebaikan yang ada di
bumi hingga menciptakan manusia secara dengan tujuan untuk memenuhi berbagai
dorongan menjaga diri dan keturunan. Manusia diciptakan untuk melaksanakan
tugas terlebih penting dari semua semua itu dan telah diberikan sifat – sifat dasar demi melaksanakan tugas tersebut
Cinta
menurut kitab suci saya yaitu Al-Quran adalah Pada hakekatnya Cinta itu adalah
sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta
tersebut sesuai dengan apa yang diridhai Allah SWT, maka ia akan menjadi
ibadah. Dan apabila sebaliknya, jika cinta itu tidak sesuai dengan ridha Allah
SWT maka akan menjadi perbuatan maksiat (seperti yang terjadi pada zaman
sekarang ini). Berarti jelas bahwa cinta adalah ibadah hati yang bila keliru
menempatkannya akan menjatuhkan kita ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah yaitu
kesyirikan.
Islam
menyeru kepada cinta, yaitu cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, cinta
kepada Agama, cinta kepada aqidah, juga cinta kepada sesama makhluk,
sebagaimana Allah menjadikan perasaan cinta antara suami istri sebagai sebagian
tanda dan bukti kekuasaan-Nya, firman Allah SWT: “Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di
antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Ruum: 21)”.
Cinta
Menurut Al Qur’an diantaranya yaitu:
1.
CINTA MAWADDAH adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang
yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan
selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan
hampir tak bisa berfikir lain.
2.
CINTA RAHMAH adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap
berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini
lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri.
Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih walaupun ia harus
menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan
kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antara orang
yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan
sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al
arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri,
yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah).
Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang
dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang
memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim ertinya
menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan
rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.
3.
CINTA MAIL adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga
menyedut seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan.
Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami
dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail),
cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4.
CINTA SYAGHAF adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan
memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba)
boleh jadi seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyedari apa
yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan
bagaimana cintanya Zulaikha, isteri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
5.
CINTA RA’FAH yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma
kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak sanggup membangunkannya
untuk sholat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut istilah ini ketika
mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan
hukum Allah, dalam hal ini hukuman bagi penzina (Q/24:2).
6.
CINTA SHOBWAH yaitu cinta buta, cinta yang mendorong kelakuan yang menyimpang
tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut istilah ini ketika mengisahkan
bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari
menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan
Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, “wa illa tashrif `anni kaidahunna
ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)”.
7.
CINTA SYAUQ (RINDU), istilah ini bukan dari Al Qur’an tetapi dari hadis yang
menafsirkan Al Qur’an. Dalam surat Al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa
barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan
ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad : ”wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika
wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah
Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu”. Menurut Ibn al Qayyim al
Jauzi dalam kitab “Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin”, Syauq (rindu)
adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan
kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, (hurqat al
mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi).
8.
CINTA KULFAH yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada
hal-hal yang positif meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya
menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini
disebut Al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang
kecuali sesuai dengan kemampuannya, “la yukallifullah nafsan illa wus`aha
(Q/2:286)”.
Contoh kasih sayang yang saya berikan
kepada orang tua saya selama ini sulit dijelaskan dengan kata-kata hehe. Ya
diantaranya saya hanya memberi kasih sayang yang kecil kepada mereka hanya
sekedar berupa cium tangan untuk pergi dan pulang kampus, lalu membantu
pekerjaan dirumah, dan sekedar mendoakan disela-sela sholat 5 waktu saya.
Tetapi saya sadar kalau mereka telah merawat saya dari kecil, dan saya belum
bisa membalas rasa kasih sayang mereka sepenuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar